MANAJEMEN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN RAWA GAMBUT BERBASIS MASYARAKAT

Desa
0
Anggota Regu Siaga Api
0
Kelompok/Organisasi
0

Bencana kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada tahun 2015 mendorong pemerintah dalam meningkatkan pengendalian kebakaran hutan dan lahan melalui INPRES No. 11 Tahun 2015 yang menekankan perlunya kegiatan pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan, serta meningkatkan peran masyarakat dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Namun kenyataannya pelaksanaan INPRES di lapangan tidak relatif sederhana, salah satu hambatannya adalah sistem penganggaran untuk kegiatan pencegahan kebakaran baik pada lembaga pemerintahan pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah masih mengalokasikan sebagian besar anggaran untuk penanggulangan kebakaran tanggap darurat yang akan dicairkan setelah lembaga pemerintah menyatakan keadaan darurat.

Sesuai Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah desa diizinkan untuk menggunakan dana desa untuk kesiapsiagaan bencana dan kegiatan pelestarian lingkungan untuk mencapai pengelolaan mata pencaharian yang berkelanjutan. Akan tetapi peluang ini belum dimanfaatkan oleh pemerintah desa secara optimal untuk tujuan kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, hal ini disebabkan oleh pemerintah desa yang lebih memprioritaskan kegiatan pemadaman kebakaran dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak kebakaran hutan dan lahan bagi kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang menjadikan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sulit terlaksana.

Program Manajemen Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Masyarakat adalah model pendekatan yang bertujuan untuk membangun pengelolaan pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tingkat desa dan komunitas lokal seperti Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). Karena masyarakat lokal setempat adalah yang pertama akan terpengaruh oleh kebakaran. Selain itu, masyarakat setempat menjadi aktor yang paling tepat untuk mengelola atau mencegah kebakaran hutan dan lahan gambut di skala local. Masyarakat desa diajak bersama-sama untuk dapat menilai dampak negatif kebakaran hutan dan lahan terhadap mata pencaharian, memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat desa tentang efek berbahaya dari asap terhadap manusia, sehingga pada akhirnya masyarakat dapat merumuskan serangkaian strategi dan tindakan untuk mencegah dan menanggapi peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

WILAYAH KERJA

Yayasan Puter Indonesia sejak tahun 2016 sampai saat ini dengan dukungan dari The United States Forest Service  (USFS) telah menginisisasi pembentukan dan melakukan penguatan bagi kelompok-kelompok masyarakat peduli api di beberapa di provinsi Kalimantan Tengah. Pada tahun 2017 dengan dukungan dari The Zoological Society of London (ZSL) model manajemen pencegahan kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat dipraktekan dibeberapa desa lokasi intervensi Proyek Kelola Sendang di Provinsi Sumatera Selatan.

TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dari Program Manajemen Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Komunitas Lokal dalam konteks Penguatan Dan Pemberdayaan Masyarakat (Community  Empowerment) yang tinggal disekitar wilayah hutan dan lahan gambut adalah:

  • MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT pentingnya “Kegiatan Pencegahan Kebakaran” melalui kelompok masyarakat peduli api sebagai pioneer dalam masyarakat sehingga kedepan seluruh komunitas lokal dapat melakukan tindakan pencegahan yang didukung oleh pemerintah daerah secara berkelanjutan
  • MEMPERSIAPKAN KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI API yang ada di desa dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan gambut di wilayah desanya masing-masing
  • MEMBEKALI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DASAR dalam melakukan tindakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut. Kelompok-kelompok masyarakat peduli api lebih memahami teori maupun praktek tata cara pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut, sehingga dalam pengabdiannya di kalangan masyarakat, setiap anggota Masyarakat Peduli Api akan dapat berbuat lebih baik lagi

PUBLIKASI MANAJEMEN

Laporan Proses : Training of Trainers (ToT) Manajemen Pencegahan Kebaaran Hutan dan Lahan Gambut Berbasis Masyarakat Di Sampit, Kalimantan Tengah

714 Downloads

Laporan Proses : Training of Trainers (ToT) Manajemen Pencegahan Kebaaran Hutan dan Lahan Gambut Berbasis Masyarakat Di Kapuas, Kalimantan Tengah

701 Downloads